Kamis, 11 Juni 2009

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE LEARNING

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE LEARNING

Jenjang : Sekolah Dasar (SD)

Mata Pelajaran : SAINS

Pokok Bahasan : GAYA

Sub Pokok Bahasan : Hubungan gaya dengan alat transportasi

Kelas / Semester : IV / II

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

I. Kompetensi Dasar

Siswa dapat memahami gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda

II. Hasil Belajar

Siswa dapat menyebutkan macam-macam gaya, misalnya menarik, mendorong dll

III. Indikator Hasil Belajar

- Siswa dapat mendefinisikan pengertian gaya

- Siswa dapat menyebutkan macam-macam gaya

IV. Materi

A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

Gaya yang diberikan kesebuah objek atau benda mengakibatkan berbagai perubahan. Gaya dapat mempengaruhi benda, baik benda yang sedang diam, maupun benda yang bergerak

1. Gaya Mempengaruhi Benda Diam

Mobil yang mogok akan bergerak maju jika didorong. Meja dan kursi dapat berpindah jika kita tarik. Setelah ditepuk, bola yang tadinya diam menjadi bergerak. Demikian pula, kelereng yang tadinya diam menjedi bergerak setelah disentil. Tepukan dan sentilan adalah gaya dalam bentuk dorongan. Gaya dapat menyebabkan benda diam dapat menjadi gerak.

Dalam kegiatan sehari-hari, banyak sekali contoh gaya yang menyebabkan benda diam menjadi bergerak. Kuda menarik delman. Jika tidak ditarik kuda, delman tetap diam, tukang baso mendorong gerobak setelah beberapa saat parker didepan rumahmu. Kamu membuka pintu pagar dengan cara mendorongnya. Dengan bersemangat, kamu menendang bola ditanah lapang. Senin pagi, kamu bertugas mengerek (menarik tali) bedera dalam upacara.

Untuk membuat benda diam menjadi bergerak dibutuhkan besar gaya yang cukup. Jika gaya yang diberikan tidak cukup, benda diam akan tetap diam. Misalnya, seoranga anak kecil tidak dapat menggerakan bus mogok, walaupun ia telah mendorong dengan sekuat tenaga. Bus mogok akan bergerak jika didorong beberapa orang dewasa .

Benda diam dapat bergerak jka dikenai besar gaya yang cukup. Misalnya, dinding rumah memang tidak roboh jika didorong oleh lima atau sepuluh orang dewasa. Akan tetapi, dinding rumah akan sangat mudah dirobohkan jika didorong buldoser. Buldoser mampu memberikan gaya yang cukup besar untuk merobohkan tembok. Akan tetapi, jika tembok dibuat dari beton yang sangat tebal, buldoser mungkin tidak mampu juga menggerakannya.

Gambar 7.2 Dibutuhkan gaya yang cukup untuk merobohkan dinding

Gaya dapat mengakibatkan benda diam menjadi bergerak.

Tanpa besar gaya yang cukup tidak akan ada gerakan.

2. Gaya Mempengaruhi Benda Bergerak

Gaya yang diberikan ppada benda bergerak, memberikan hasil yang bermacam-macam. Benda bergerak dapat menjadi diam jika diberikan gaya. Bola yag menggelinding dapat berhanti (diam) saat ditahan dengan kaki

Gambar 7.3 Gaya mempengaruhi benda bergerak.

Benda bergerak dapat menjadi berubah arah jika dikenai gaya. Bola yang menggelinding dapat berbalik arah saat ditahan dengan kaki. Hal ini dapat terjadi jika benda dihadang saat sedang bergerak kencang.

Benda bergerak juga dapat bergerak makin cepat jika mendapat tambahan gaya. Meja, misalnya akan bergeser dengan cepat jika orang yang mendorongnya makin banyak. Semakin banyak orang yang mendorong, semakin beesar gaya yang diberikan, semakin besar gaya yang diberikan, benda dapat bergerak semakin cepat.

Pernahkah kamu menyaksikan bus yang mogok didorong ? bus mogok akan bergerak jika didorong delapan orang bus akan bergerak makin cepat jika didorong lima belas orang. Jadi benda dapat bergerak semakin cepat jika mendapat gaya yang semakin besar.

Gambar 7.4 Gerak benda dapat semakin cepat saat mendapat tambahan gaya

Apakah mengayuh sepeda merupakan sebuah gaya? Ya, mengayu sepeda merupakan sebuh gaya. Saat kaki menekan pedal sepeda, terjadilah gaya berupa dorongan. Sepeda pun melaju.

Adakah bedanya mengayuh sepeda dijalan yang datar dengan dijalan yang miring(menurun) ? mengayun sepeda dijalan menurun membutuhkan gaya yang lebih kecil dari pada dijalan datar. Bahkan, tanpa kamu kayuh pun sepeda akan terus bergerak dijalan menurun.

Gambar 7.5 Gerakan bola ditanah datar berbeda ditanah yang miring

Gaya dapat mengakibatka benda bergerak menjadi :

  1. Diam
  2. Bergerak makin cepat
  3. Berubah arah

V. Pendekatan Dan Metode

a. Pendekatan : Kooperative Learning

b. Metode : Observasi, wawancara, diskusi dan eksperiment

c. Media : Gambar kuda menarik delman, menendang bola.

Adapun alat dan bahan untuk percobaan sederhana berupa

bola dan kelereng

VI. Kegiatan Pembelajaran

Tahap

Waktu

Kegiatan Guru

Apersepsi

Invintasi

Explorasi

10’

10’

15’

- Guru menjelaskan kembali pemanfaatan gaya untuk makhluk hidup.

Misalnya : Membuka pintu, mendorong mobil mogok, mendorong meja dan kursi.

- Guru mengadakan pertanyaan-pertanyaan seputar kegiatan seperti menarik dan mendorong.

Misalnya : “Apakah kamu membuka pintu pagar dengan cara mendorongnya?”

- Guru menyuruh siswa untuk membuat daftar pertanyaan

- Selanjutnya guru melakukan eksperiment mendorong meja dari titik A ke titik B dan siswa secara berkelompok memperhatikan, bahkan dapat mencoba untuk melakukan percobaan tersebut

Tahap

Waktu

Kegiatan Guru

Penjelasan dan Solusi Pengambilan Tindakan

25’

- Setelah itu melakukan diskusi bersama yang mana setiap kelompok ditunjuk untuk memaparkan hasil observasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada secara bersama-sama

- Siswa diminta untuk mencari beberapa gaya yang menyebabkan benda diam menjadi bergerak

VII. Evaluasi

  1. Konsep
  1. Apa yang terjadi pada benda-benda yang kamu tepuk atau sentil ?
  2. Apa yang terjadi dengan bola yang sedang bergerak jika kamu tahan dengan kaki ?
  3. Apa yang terjadi dengan kelereng yang sedang bergerak jika kamu tahan dengan tanganmu ?
  4. Apa hasilnya selalu sama jika kamu melakukannya berulang-ulang?
  5. Apa peranan alat transportasi dalam peranan gaya ?

  1. Proses

No

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Ket

Kerjasama dan keaktifan dalam team/ kelompok

Mengkomunikasikan hasil observasi sesara lisan

Isi Laporan observasi dan LKS

1.

2.

3.

Ket : 91 – 100 : Baik Sekali

81 – 90 : Baik

71 – 80 : Cukup

61 – 70 : Kurang

51 – 60 : Kurang Sekali

  1. Indikator kerja sama dan keaktifan dalam team / kelompok adalah keaktifan bertanya, kerjasama dalam mengerjakan masalah, kekompakan dalam melakukan proses observasi dan percobaan.
  2. Indikator mengkomunikasikan hasil observasi secara lisan adalah kejelasan dalam memaparkan seperti dengan suara yang jelas dan isi singkat
  3. Indikator hasil observasi dan LKS adalah bentuk laporan ditulis dengan rapid dan jelas.

VIII. Lembar Kerja Siswa

Lakukan Kegiatan 7.4 berikut ini

KEGIATAN 7.4

Alat dan bahan

1. Meja Guru

Cara kerja

1.Bersama seorang teman, doronglah meja guru secara perlahan

2.Selagi meja bergeser, minta dua teman lagi membantu mendorong meja guru bersama-sama. Apakah meja dapat bergeser lebih cepat ?

e=0tar@~ify;line-height:150%'>

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada fase perkembangan tingkat operasional konkret merupakan masa perkembangan duni kecerdasan yang lebih luas. Pada masa ini anak mimiliki sifat – sifat khas tertentu sehingga kita dapat membedakan dari setiap fase-fase tersebut. Pada fase ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya mereka melakukan pengenalan dan penyelidikan lebih luas, Karen dorongan untuk mengetahui dan berbuat terhadap likungannya sangat besar. Dengan kata lain fase perkembangan tingkat operasional konkret merupakan masa pencarian pengetahuan sebanyak mungkin dan merupakan masa realistis.

B. Saran

Para pendidik hendaknya mengetahui fase-fase perkembangan anak sehingga mampu memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Bagi pendidik yaitu guru SD sangat penting untuk memahai fase-fase perkembangan anak, terutama fase perkembangan tingkat operasional konkret (7-11 tahun ), karena pada fase ini anak memasuki usia SD. Hal ini dilakukan agar guru dapat memberikan pembinaan dengan baik dan tepat sehingga dapat mengembangkan potensi kecerdasan dan kemampuan yang dimuliki anak sesuai dengan yang di harapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar